Fera di Tabanan sangat setuju jika arak-arakan kandidat dilarang. Ia khawatir jumlah massa tidak bisa dibendung nantinya sehingga virus corona bisa menyebar.
Sementara Made Suardana dan Budiada di Gubug menyampaikan bahwa model kampanye dengan menggelar arak-arakan dengan massa yang banyak adalah model kuno alias jadul. Kini semua orang sudah melek teknologi, kampanye di media elektronik seperti TV atau Radio cukup efektif, efisien dan aman. Lagipula jika ada pelanggaran terhadap aturan , perlu keberanian dari KPU untuk menindak
Werdha di Gianyar menyarankan agar ke depan penyelenggara pemilu menggelar Pemilihan Umum yang aman, efektif dan efisien. Saat ini hamper semua orang memiliki HP canggih, dalam masa pandemic semua bisa dilakukan dari rumah entah itu bekerja , belajar dari rumah, apakah tidak mungkin pemungutan suara juga dilakukan dari rumah? Ini perlu dibuat sistemnya ke depan. Nyoman Tutana di Mengwi juga berpikiran sama dengan Werdha. Dari wabah Covid-19 ini kita belajar banyak , soal arak-arakan kandidat ia juga setuju jika dibatasi orangnya sesuai aturan, protocol kesehatan tetap dijalankan dengan disiplin. (sik)