Sebagai warga Tabanan Fera berharap agar wabah ini segera berakhir dan perekonomian bisa normal seperti sedia kala lagi. Ekonomi jadi morat-marit, ia khawatir dengan kondisi ini jika terlalu lama. Untuk itu masyarakat diminta agar berdiam diri dirumah, usulannya agar segala kebutuhan makan warga ini sebaiknya diantarkan ke rumah-rumah warga.
Warga Tabanan lainnya Yuli dan Budiada menyampaikan bahwa Desa Adat memiliki peranan yang sangat strategis untuk turut berpartisipasi dalam pencegahan penyebaran pandemi COVID-19. memberdayakan krama desa adat dan yowana untuk bergotong royong mencegah COVID-19. Salah satunya tak boleh keluar rumah, di rumah saja. Untuk dikethaui masyarakat keluar ke pasar untuk membeli sembako, agar tidak kelaparan. Ia juga menawarkan agar Satgas gotong royong berbasis desa adat ini membuat dapur umum/posko di masing-masing banjar yang menyediakan bahan-bahan sayur mayur, dan sembako bagi warga bali. Bisa diantar ke rumah-rumah warga. Atau diatur agar tidak berkerumun sebaiknya diantar bahan-bahan makanan/pangan tersebut ke rumah warga. Dengan cara demikian , ia yakin mata rantai covid bisa diminimalkan.
Ditambahkan Gede Biasa di Denpasar , Desa Adat , bersnetuhan langsung dengan warga paling bawah, sosialisasi harus terus digencarkan agar masyarakat juga memiliki peran dalam memutusa mata rantai covid19 ini. Ia juga berharap semua lembaga dari atas sampai bawah memiliki visi misi yang sama , dan satgas diharapkan menjalankan konsep ngayah.